Fenomena alam ini hanya muncul sehabis hujan. Begitu indah sehingga
menginspirasi banyak lagu, dongeng, dan legenda. Tapi dari kacamata sains,
pelangi sangat sederhana. Itu cuma fisika optik semata.
Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya
akan berubah arah. Biasanya pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari
medium satu ke yang lain. Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan
kecepatan berbeda dalam medium berlainan.
Ketika memasuki prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula jika
keluar dari prisma.
Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen
warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga
memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat.
Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam
ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak
mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan
frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua
kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya terjadi. Tetesan air
hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam
kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar